-->

History Nine Wali / Walisongo (wali9) - Sunan Drajat



Raden Qosim his first name. He was the Sunan Ampel. Thus it is related to the Sunan Bonang. It is estimated that holds Sunan Drajat Syaifuddin Raden was born in 1470 M

Sunan Drajat first got the assignment from his father to preach to the coastal Gresik, by sea. He was then stranded in Hamlet
Jelog-coast Banjarwati or Lamongan now. But next year Sunan Drajat move 1 kilometer to the south and established a hermitage Dalem duwur students, now called Village Drajat, Paciran-Lamongan.

Monotheism and belief in teaching, Sunan Drajat take his father's ways: directly and not much close to the local culture. However, the delivery means adapting the way art is done Sunan Muria. Especially the art of mysticism.
So he composed a number of mysticism, the mysticism of which are admonished "give stick to the blind / feed the hungry / give clothing to the naked '.
Sunan Drajat also known as an unpretentious helpful. In the cottage pesantren, he maintains a lot of children orphaned and destitute.

========================================================================
Bahasa Indonesia

Sunan Drajat 
Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M

Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun
Jelog –pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan.

Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk.
Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang’.
Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.


Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter